Pesonakota.com – Gugusan Pulau Tujuh, yang lokasinya sempat menjadi perdebatan antara Kepulauan Bangka Belitung dan Kepulauan Riau, kini semakin dikenal karena keindahan alamnya yang memukau. Lebih dari sekadar destinasi wisata biasa, Pulau Tujuh menawarkan pengalaman tak terlupakan bagi siapa saja yang mengunjunginya.
Perlu diketahui, “Pulau Tujuh” bukanlah nama sebuah pulau tunggal, melainkan sebutan untuk sebuah gugusan pulau yang terdiri dari beberapa pulau cantik. Di antaranya adalah Pulau Pekajang, Tukong Yu, Pasir Keliling, Penyaman, Lalang, Kembung, dan Jambat, masing-masing menawarkan pesona tersendiri.
Terinspirasi oleh keindahan yang kerap diperbincangkan, Fazul Jihan Akhbar (25), seorang warga Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung, memutuskan untuk membuktikan sendiri daya tarik Pulau Tujuh.
Baca juga: Rute ke Lokasi Pemandian Air Panas Terak di Bangka Tengah yang Diyakini Bisa Sembuhkan Penyakit
Bersama 32 rekannya, Fazul menghabiskan tiga hari dua malam yang tak terlupakan di Pulau Tujuh pada akhir Mei lalu. “Saya memilih berwisata ke Pulau Tujuh karena penasaran dengan kehidupan warga lokal, ingin melihat langsung julukan ‘Raja Ampat mini’-nya, dan tentu saja, mencoba langsung spot snorkeling yang terkenal,” ungkap Fazul kepada KompasTravel pada Senin (23/6/2025) malam.
Julukan “Raja Ampat mini” untuk Pulau Jambat sendiri didapat Fazul dari cerita teman-temannya. Di pulau ini, pengunjung dapat mendaki bukit untuk menikmati panorama gugusan Pulau Tujuh yang menakjubkan, dengan hamparan laut biru dan pulau-pulau kecil yang bertebaran di sekelilingnya.
“Teman saya bilang, ‘Yuk ke Pulau Tujuh, pulaunya bagus, mirip Raja Ampat versi mini.’ Dia juga menunjukkan foto-foto pulau, termasuk pemandangan dari atas tebing,” cerita Fazul, yang semakin memantapkan niatnya untuk menjelajahi surga tersembunyi ini.
Perjalanan Fazul dan rombongannya dimulai dari Desa Teluk Limau, Bangka Barat, dengan menyeberang menuju Pulau Pekajang. Dari sana, petualangan berlanjut ke Pulau Pasir Keliling, Pulau Lalang, dan menjelajahi lebih jauh keindahan Pulau Pekajang.
Baca juga: 4 Tempat Wisata di Kepulauan Riau untuk Isi Libur Imlek
Di Pulau Pekajang, Fazul dan teman-temannya berbaur dengan warga setempat, bermain bola, dan bernyanyi bersama diiringi alunan gitar. Kehangatan dan keramahan penduduk Pulau Pekajang menjadi salah satu kenangan manis dalam perjalanan ini.
Tak hanya itu, mereka juga mencoba paddle boarding di perairan Pulau Tujuh yang tenang. Fazul bahkan sengaja membawa papan paddle dari Pulau Bangka agar bisa leluasa menikmati aktivitas air ini.
Menjelang senja, mereka menikmati keindahan matahari terbenam di hamparan pasir putih dengan latar belakang birunya laut. Di Pulau Keliling, tempat mereka bermalam, Fazul berkesempatan menyaksikan momen langka, yaitu penyu yang sedang bertelur di pantai.
“Setelah mengunjungi Pulau Jambat yang dijuluki Raja Ampat itu, saya benar-benar kagum. Jarang sekali di Bangka ada pulau dengan tebing yang bisa didaki untuk menikmati pemandangan seperti ini. View pulau-pulau kecil yang berdekatan juga sangat indah, mirip dengan Raja Ampat,” puji Fazul.
Baca juga: Liburan 2 Hari 1 Malam di Bangka, Ini Ragam Wisatanya
Menurutnya, air laut di perairan Pulau Tujuh sangat jernih. Selain itu, ekosistem yang terjaga dengan baik membuat berbagai jenis ikan masih hidup dan berkembang biak di sana.
“Intinya, pengalaman ke Pulau Tujuh kemarin itu keren banget! Keindahan pulaunya dapat, warga lokalnya ramah-ramah sekali,” pungkas Fazul, menggambarkan pengalamannya yang tak terlupakan di gugusan pulau yang memesona ini.
Ringkasan
Pulau Tujuh adalah gugusan pulau yang memukau, dikenal sebagai “Raja Ampat mini” karena keindahan alamnya yang memikat. Gugusan ini terdiri dari beberapa pulau seperti Pekajang, Jambat, dan Pasir Keliling, yang masing-masing menawarkan pesona unik. Keindahan bawah lautnya menjadi daya tarik utama untuk aktivitas snorkeling.
Seorang pengunjung mengagumi Pulau Jambat yang menampilkan panorama mirip Raja Ampat dari puncak tebing. Pengalaman di Pulau Tujuh juga mencakup interaksi dengan warga lokal yang ramah, aktivitas paddle boarding, dan bahkan menyaksikan penyu bertelur. Kejernihan air laut dan ekosistem yang terjaga menjadikan Pulau Tujuh destinasi yang sangat berkesan.