Pesonakota.com – Kisah menakjubkan seorang backpacker Jerman, Carolina Wilga (26), berhasil menyita perhatian dunia setelah ia ditemukan selamat dari 11 malam yang mengerikan, tersesat di pedalaman Australia Barat. Ketahanan luar biasa Wilga, menghadapi kelelahan ekstrem, dehidrasi parah, dan disorientasi total di salah satu wilayah terpencil di dunia, menjadi bukti kekuatan tekad manusia.
Wilga, yang telah menetap di Australia Barat selama dua tahun, memulai perjalanan lintas benua menuju timur Australia tanpa rencana yang terlampau rinci. Perjalanan inilah yang akhirnya membawanya ke sebuah kawasan terpencil, Karroun Hill, sekitar 320 kilometer timur laut kota Perth.
Sebelum petaka menimpanya, ia sempat singgah di toko kecil di kota Beacon untuk mengisi perbekalan. Namun, nasib berkata lain. Tak lama setelah melanjutkan perjalanan, mobil Mitsubishi Delica yang dikendarainya mendadak terperosok dan terjebak di hamparan pasir basah, sekitar 35 kilometer jauhnya dari jalan utama.
Upaya Wilga untuk membebaskan kendaraannya menggunakan papan kayu tak membuahkan hasil. Ia pun terpaksa menghabiskan malam pertamanya di dalam mobil yang terjebak. Menyadari tidak adanya sinyal telepon, ia mengambil keputusan berisiko: meninggalkan mobil untuk mencari pertolongan. Sayangnya, langkah ini justru membawanya kian jauh ke dalam labirin alam liar, membuatnya semakin tersesat di pedalaman Australia.
Berbekal satu-satunya petunjuk navigasi yang ia miliki—mengikuti arah matahari terbenam ke barat—Wilga melangkahkan kaki menembus alam liar yang tak berbatas. Perjalanan penuh derita itu diwarnai dengan suhu malam yang membekukan dan cuaca yang memburuk drastis, bahkan diguyur hujan deras selama beberapa hari tanpa henti.
Detektif Inspektur Jessica Securo dari Kepolisian Australia Barat menggambarkan pengalaman Wilga sebagai ‘berada di alam liar selama sekitar 11 malam’, menekankan betapa luar biasanya ia ditemukan dalam kondisi selamat. Menurutnya, keberhasilan misi pencarian ini murni sebuah keajaiban, mengingat kompleksitas medan yang melibatkan koordinasi antara polisi, pesawat, helikopter, dan bahkan penduduk lokal. Securo menambahkan bahwa wilayah tersebut sangat berbahaya bagi siapa pun yang tidak mengenal medannya.
Fakta geografis pun menguatkan betapa ekstremnya kondisi ini. Dengan luas lebih dari 2,5 juta kilometer persegi—melampaui separuh luas Uni Eropa—wilayah Australia Barat memang didominasi oleh bentangan alam liar. Dari total 3 juta penduduknya, lebih dari dua pertiga terkonsentrasi di Perth, sementara sisanya tersebar di area pertanian, pertambangan, atau kawasan yang jauh lebih terpencil.
Kekhawatiran tim penyelamat semakin memuncak mengingat Wilga adalah kasus kedua orang hilang di kawasan tersebut dalam kurun waktu 12 bulan terakhir. Sebelumnya, seorang pria bernama Barry Podmore (73) dilaporkan menghilang sejak Desember saat melakukan pencarian emas di Karroun Hill, dan hingga kini, ia belum ditemukan.
Dari insiden ini, kepolisian Australia Barat kembali menegaskan pentingnya persiapan matang bagi siapa pun yang berencana menjelajahi alam liar yang luas itu. Detektif Inspektur Securo menyarankan agar setiap penjelajah membawa suar lokasi pribadi (PLB) untuk menghubungi layanan darurat serta membagikan detail rencana perjalanan kepada orang terdekat. Ia juga sangat menganjurkan agar seseorang tetap berada di dalam kendaraannya jika menghadapi masalah, karena “jauh lebih mudah bagi tim pencarian udara untuk menemukan kendaraan dibandingkan dengan seseorang yang berjalan kaki.”
Dalam kasus Carolina Wilga, mobilnya ditemukan sehari sebelum ia akhirnya diselamatkan oleh penduduk lokal, sekitar 24 kilometer dari titik terjebaknya kendaraan. Saat ditemukan, Wilga berada dalam kondisi sangat lemah dan diliputi rasa kewalahan yang luar biasa. Securo menggambarkan bahwa Wilga “sangat trauma dan kewalahan karena akhirnya menemukan seseorang yang bisa membantunya.”
Segera dilarikan ke rumah sakit, Wilga mendapatkan perawatan untuk luka ringan, seperti gigitan nyamuk, serta dukungan emosional yang dibutuhkan. Ia pun segera menghubungi keluarganya di Jerman, memberikan kabar yang pasti telah lama dinantikan. Meskipun masih memproses pengalaman traumatis yang tak terlupakan ini, Wilga ternyata belum memiliki rencana untuk meninggalkan Australia. “Carolina bilang dia cinta Australia. Masih banyak yang ingin dia lakukan di sini. Pantai Timur masih ada di daftar keinginannya. Jadi, saya pikir kalau dia bisa tinggal, dia akan melakukannya,” pungkas Securo, menunjukkan semangat Wilga yang tak terpatahkan.
Ringkasan
Carolina Wilga (26), seorang backpacker Jerman, berhasil selamat setelah tersesat selama 11 malam di pedalaman Australia Barat yang terpencil. Mobilnya terjebak di pasir basah sekitar 35 kilometer dari jalan utama di Karroun Hill. Setelah semalam di mobil, ia memutuskan untuk berjalan mencari pertolongan namun justru semakin tersesat, menghadapi dehidrasi parah dan cuaca ekstrem.
Kepolisian Australia Barat bersama pesawat dan penduduk lokal melancarkan misi pencarian yang digambarkan sebagai keajaiban. Wilga ditemukan oleh penduduk lokal sekitar 24 kilometer dari mobilnya yang ditemukan sehari sebelumnya, dalam kondisi sangat lemah. Polisi menekankan pentingnya persiapan matang dan tetap di dalam kendaraan jika tersesat di alam liar Australia yang luas.