Terungkap! Liburan Membuat Orang Lebih Ramah dan Terbuka

Terungkap! Liburan Membuat Orang Lebih Ramah dan Terbuka 1

Pesonakota.com – , Jakarta – Pernahkah Anda merasa menjadi orang yang berbeda saat berlibur? Sebuah survei terbaru mengungkap fakta menarik: banyak dari kita menjelma menjadi versi diri yang lebih menyenangkan dan terbuka saat jauh dari rutinitas sehari-hari. Survei yang dilakukan oleh Faye Travel Insurance ini menyoroti bagaimana liburan dapat memicu perubahan perilaku positif dan bahkan membantu kita lebih mengenal diri sendiri.

Faye Travel Insurance melakukan survei terhadap 3.000 pelancong asal Amerika Serikat dan hasilnya cukup mengejutkan. Hampir separuh responden menyatakan bahwa mereka menemukan sisi lain dari diri mereka saat bepergian. Perubahan suasana dan lingkungan baru ternyata ampuh membangkitkan karakter yang mungkin terpendam dalam diri kita.

Lantas, perubahan apa saja yang paling sering terjadi? Survei menunjukkan bahwa 45 persen orang Amerika cenderung lebih berani dan suka berpetualang saat berlibur. Ini terwujud dalam berbagai bentuk, mulai dari lebih boros dalam berbelanja (52 persen), berani mencoba makanan-makanan eksotis yang belum pernah dikenal (40 persen), hingga lebih terbuka terhadap hal-hal baru dan pengambilan risiko (45 persen). Bahkan, hampir setengah dari wisatawan yang disurvei mengaku berbohong tentang identitas mereka saat berada di tempat asing!

Salah satu perubahan yang paling menonjol adalah menjadi lebih ramah. Sebanyak 42 persen responden mengaku menjadi pribadi yang lebih mudah bergaul dan bersahabat saat liburan. Hal ini sepertinya masuk akal, mengingat suasana santai di tepi pantai atau kolam renang memang menciptakan perasaan rileks dan tanpa beban.

Banyak orang merasa seolah-olah memunculkan “alter-ego” saat bepergian. Namun, menariknya, mereka justru percaya bahwa alter-ego inilah yang merupakan jati diri mereka sebenarnya. Dengan kata lain, liburan memberikan kesempatan bagi kita untuk terhubung dengan diri sendiri pada level yang lebih dalam.

Manfaat Liburan Lebih dari Sekadar Kesenangan

Liburan bukan hanya tentang bersenang-senang, tetapi juga memberikan dampak positif bagi kesehatan. Sebuah studi menemukan bahwa orang yang rutin berlibur setidaknya sekali setahun selama sembilan tahun berturut-turut, memiliki umur yang lebih panjang sekitar 20 persen. Studi yang dipublikasikan dalam Biopsychosocial Science and Medicine yang dikutip New York Post ini juga menunjukkan bahwa mereka memiliki risiko kematian akibat penyakit jantung yang lebih rendah hingga 30 persen.

Selain itu, perjalanan tahunan juga terbukti efektif dalam menurunkan tekanan darah tinggi, menstabilkan kadar gula darah, serta menjaga kadar kolesterol dan trigliserida tetap normal. Semua faktor ini sangat penting untuk mencegah penyakit jantung yang serius.

Penelitian lain yang dipublikasikan dalam National Library of Medicine juga mendukung temuan ini. Hasilnya menunjukkan bahwa orang yang berlibur ke luar kota untuk waktu yang cukup lama cenderung merasa tidak stres, tidak mudah lelah, dan tidak rentan terhadap depresi dibandingkan dengan mereka yang jarang mengambil cuti.

Pilihan Editor: 10 Tipe Turis dari Si Tepat Waktu hingga Pemburu Makan, Kamu Termasuk yang Mana?

Ringkasan

Sebuah survei terbaru oleh Faye Travel Insurance menunjukkan bahwa liburan dapat mengubah perilaku seseorang menjadi lebih ramah dan terbuka. Survei terhadap 3.000 pelancong di Amerika Serikat mengungkap bahwa banyak responden menemukan sisi lain dari diri mereka saat bepergian, menjadi lebih berani, suka berpetualang, dan lebih terbuka terhadap hal baru.

Selain itu, liburan tidak hanya memberikan kesenangan tetapi juga bermanfaat bagi kesehatan. Studi menunjukkan bahwa orang yang rutin berlibur memiliki umur yang lebih panjang dan risiko penyakit jantung yang lebih rendah. Liburan juga terbukti efektif dalam menurunkan tekanan darah tinggi, menstabilkan kadar gula darah, serta menjaga kadar kolesterol dan trigliserida tetap normal.