Atur Jam Tidur: Ampuh Atasi Jet Lag & Nikmati Liburan!

Pesonakota.com – JakartaJet lag adalah salah satu tantangan yang seringkali merintangi pengalaman liburan, terutama saat memilih destinasi dengan perbedaan zona waktu yang signifikan. Kondisi ini bukan hanya tidak menyenangkan, tetapi juga berpotensi mengganggu seluruh rencana perjalanan yang telah disusun. Rasa lelah yang tak kunjung hilang, pusing, bahkan mual, seringkali tetap terasa meski sudah mencoba beristirahat sejenak.

Menyadari hal tersebut, Martin Seeley, CEO dan pakar tidur dari MattressNextDay, membagikan serangkaian kiat ampuh untuk mengatasi kelelahan dan membantu tubuh beradaptasi dengan jam biologis yang baru. Termasuk di dalamnya adalah penjelasan mendalam mengenai apakah tidur singkat selama penerbangan dapat benar-benar membantu mengurangi efek jet lag.Atur Jam Tidur: Ampuh Atasi Jet Lag & Nikmati Liburan! 1

Menurut Martin Seeley, apabila Anda tiba di tempat tujuan pada pagi atau sore hari, mengambil waktu untuk tidur sebentar di dalam pesawat sangat direkomendasikan untuk mencegah jet lag. Untuk memaksimalkan kenyamanan dan kualitas istirahat, disarankan menggunakan penutup mata, penyumbat telinga, dan bantal leher perjalanan.

Namun, skenarionya berbeda jika Anda dijadwalkan mendarat di malam hari. Dalam kasus ini, Martin menyarankan agar Anda berusaha tetap terjaga selama beberapa jam terakhir penerbangan. Tujuannya adalah agar Anda dapat segera tidur nyenyak setelah tiba di akomodasi. “Tidur pada waktu yang tepat di pesawat adalah salah satu cara terbaik untuk mengurangi jet lag,” ungkapnya, seperti dilansir dari Mirror UK.

Lebih lanjut, bagi mereka yang akan menjalani penerbangan jarak jauh, persiapan idealnya tidak menunggu hingga hari keberangkatan. Martin menganjurkan untuk mulai menyesuaikan waktu tidur Anda secara bertahap, sekitar satu jam setiap hari, beberapa hari sebelum keberangkatan. Penyesuaian dini ini memungkinkan tubuh untuk beradaptasi dengan zona waktu tujuan, sehingga sistem biologis tidak terlalu terkejut saat tiba.

Martin menambahkan bahwa penelitian menunjukkan bahwa jam biologis tubuh membutuhkan waktu hingga seminggu untuk menyesuaikan diri sepenuhnya. Oleh karena itu, “setiap persiapan sebelum perjalanan akan sangat membantu,” tegasnya, menyoroti pentingnya perencanaan matang.

Selain pengaturan waktu tidur, ada faktor lain yang dapat membantu tubuh beradaptasi dengan zona waktu baru, yaitu suhu. Suhu memiliki peran krusial dalam memberikan sinyal kepada tubuh mengenai kapan harus tidur dan kapan harus bangun.

Sebagai contoh, cobalah mandi air hangat di pagi hari untuk membantu membangunkan tubuh Anda. Sementara itu, mandi air dingin sekitar satu jam sebelum tidur dapat mendorong rasa kantuk dan mempersiapkan tubuh untuk beristirahat.

Mempertahankan suhu kamar yang sejuk, idealnya sekitar 16 hingga 18 derajat Celcius, juga krusial untuk mendapatkan tidur yang lebih nyenyak. Metode ini secara efektif membantu tubuh menyesuaikan diri lebih cepat dengan zona waktu baru dan secara signifikan mengurangi dampak jet lag.

Beberapa tips tambahan untuk mengatasi jet lag meliputi memposisikan kaki lebih tinggi. Cara ini efektif untuk meningkatkan sirkulasi darah dan drainase limfatik, yang dapat membantu mengurangi pembengkakan dan ketidaknyamanan. Pakar tidur Dave Gibson juga menyarankan penggunaan pengobatan herbal, seperti lavender, sebagai alternatif pengganti obat-obatan seperti melatonin. Lavender tidak hanya memiliki aroma yang menenangkan dan membantu tidur, tetapi juga dapat mengurangi “efek malam pertama”, yaitu kondisi alami yang membuat seseorang sulit tidur di tempat baru.

Dikutip dari Daily Mail, selama penerbangan, sangat disarankan untuk menghindari konsumsi kafein atau alkohol. Mantan pramugari Saksia Sehri juga menyarankan untuk menjauhi makanan asin, pedas, dan makanan yang mengandung banyak bawang putih. Sebaliknya, pilihlah camilan ringan yang sehat seperti buah-buahan, sayuran, dan makanan berprotein. Dave Gibson secara khusus merekomendasikan yogurt alami yang kaya probiotik, sangat baik untuk kesehatan flora usus Anda.

Pilihan editor: Tips Mengatasi Jet Lag dari Heidi Klum

Ringkasan

Jet lag adalah tantangan umum yang disebabkan oleh perbedaan zona waktu signifikan, mengakibatkan kelelahan dan gangguan rencana liburan. Martin Seeley, pakar tidur, menyarankan strategi tidur di pesawat: tidur singkat jika tiba pagi/siang, atau tetap terjaga jika mendarat malam. Untuk penerbangan jarak jauh, sesuaikan waktu tidur secara bertahap satu jam setiap hari sebelum keberangkatan agar tubuh beradaptasi lebih awal.

Selain pengaturan tidur, suhu juga berperan penting; mandi air hangat di pagi hari dan air dingin sebelum tidur dapat membantu regulasi tubuh. Pertahankan suhu kamar sejuk sekitar 16-18 derajat Celcius untuk tidur lebih nyenyak. Hindari kafein, alkohol, serta makanan asin/pedas selama penerbangan, dan pilih camilan sehat seperti buah, sayuran, atau yogurt alami untuk mengurangi efek jet lag.