Gunung Pangradinan: Panduan Mendaki, Tektok, & Camping Seru!

Pesonakota.com – Gunung Pangradinan, permata tersembunyi di Cikancung, Kabupaten Bandung, memanggil para petualang dengan janji pengalaman mendaki yang fleksibel. Mau tantangan tektokan (naik-turun dalam sehari) yang menguji fisik atau pengalaman berkemah di sabana puncaknya yang memesona? Kedua opsi ini siap menanti Anda.

Akses menuju puncaknya cukup mudah melalui satu jalur utama yang berawal dari Lapangan Padaringan. Pengelola Gunung Pangradinan menetapkan harga tiket masuk yang sangat terjangkau, yaitu Rp 10.000 per orang, sudah termasuk air minum kemasan, tanpa ada perbedaan tarif antara pendaki tektokan atau berkemah. Untuk fasilitas parkir, kendaraan roda dua dikenakan biaya Rp 20.000 dan roda empat Rp 30.000. Jika Anda memerlukan bantuan ekstra untuk mencapai titik awal pendakian, tersedia layanan ojek gunung dengan tarif mulai dari Rp 50.000, disesuaikan dengan kondisi medan dan cuaca.

Fasilitas penunjang kenyamanan pendaki juga cukup lengkap. Di area pendakian, tersedia warung, musala, dan toilet yang memadai. Bagi yang tidak membawa perlengkapan, pengelola juga menyediakan layanan penyewaan alat mendaki dan camping, mulai dari tenda, kompor, lampu, matras, hingga sleeping bag.

Berkemah di Puncak Anieum

Bagi para pendaki yang ingin merasakan pesona malam di ketinggian, Puncak Anieum (sering disebut Puncak 1) adalah pilihan yang ideal. Sabana yang luas di puncaknya menyajikan pemandangan terbuka, sempurna untuk menikmati kerlip citylight cekungan Bandung dari kejauhan atau mengagumi keindahan matahari terbit dan terbenam yang memukau. Dadang Sopiandi, selaku pengelola, mengungkapkan bahwa Puncak Anieum pernah menampung hingga 150 tenda saat musim libur Lebaran, membuktikan kapasitasnya yang luas.

Jika Anda tidak membawa perlengkapan berkemah sendiri, jangan khawatir. Pengelola menyediakan sewa tenda dengan harga mulai dari Rp 80.000 (single layer) hingga Rp 100.000 (double layer), sudah termasuk pemasangan. Sistem sewa dilakukan per satuan barang, bukan paket. Untuk memastikan ketersediaan, disarankan melakukan pemesanan minimal H-1 melalui akun Instagram @gunungpangradinan atau @dadangsopiandidadang.

Gunung Pangradinan: Panduan Mendaki, Tektok, & Camping Seru! 1Ayunan yang menjadi spot foto favorit wisatawan saat mendaki ke Gunung Pangradinan, 16 Juli 2025. Tempo/Siti Labibah Fitriana

Di puncak, sebuah warung beratapkan ijuk siap melayani kebutuhan perut Anda dengan berbagai pilihan, mulai dari mi rebus hangat, cuanki, makanan ringan, hingga minuman dingin. Selain itu, warung ini juga menjual kayu bakar seharga Rp 15.000 per ikat, cocok untuk menghangatkan diri di api unggun.

Penting untuk dicatat: Gunung Pangradinan tidak memiliki sumber air alami. Baik di jalur pendakian maupun di puncak, pengunjung tidak dapat mengisi ulang botol minum. Seluruh kebutuhan air, termasuk untuk minum dan keperluan toilet, bersumber dari air kemasan yang dijual di warung. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk membawa persediaan air yang cukup dari rumah atau membelinya sebelum memulai pendakian, terutama jika Anda berencana untuk bermalam.

Tektokan di Gunung Pangradinan

Sementara itu, untuk Anda yang mencari petualangan singkat, mendaki secara tektokan di Gunung Pangradinan adalah pilihan menarik. Pendakian pulang-pergi seharian ini bisa dinikmati tanpa menginap, asalkan Anda memiliki fisik yang prima dan merencanakan waktu pendakian sejak pagi. Meskipun jalurnya tidak terlalu panjang, medan Gunung Pangradinan didominasi tanjakan dan bebatuan yang cukup menguras tenaga, terutama bagi pendaki pemula atau yang jarang berolahraga.

Untuk pengalaman tektokan yang nyaman, persiapan fisik sangat dianjurkan. Lakukan pemanasan ringan sebelum mendaki untuk menghindari kram atau cedera. Rutin berolahraga beberapa hari sebelum pendakian juga akan membantu tubuh beradaptasi dengan baik. Selama pendakian, jangan ragu untuk beristirahat di tempat teduh jika merasa lelah dan jangan memaksakan diri. Jalur yang cukup terbuka membuat energi cepat terkuras, apalagi saat menjelang siang suhu bisa terasa menyengat. Oleh karena itu, kenakan pakaian quick dry yang menyerap keringat serta topi atau buff untuk melindungi kepala dari sengatan matahari. Dan ingat, selalu bawa air minum yang cukup dari bawah, karena seperti yang disebutkan, tidak ada sumber air alami di sepanjang jalur maupun di puncak.

Gunung yang menjulang setinggi 1.236 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini menawarkan jalur yang jelas namun tetap menantang di beberapa titik. Banyak pendaki yang memilih tektokan karena keterbatasan waktu, termasuk Jihan, seorang mahasiswa Unpad yang datang bersama teman-teman SMA-nya. “Kita baru merencanakan (mendaki Gunung Pangradinan) kemarin. Tau infonya dari TikTok, jadi milih tektokan dulu. Bawa camilan dan air putih, terus di warung juga beli mi rebus,” cerita Jihan, usai menjelajahi puncak Gunung Pangradinan pada Rabu, 16 Juli 2025.

Meskipun logistik tektokan terasa lebih ringan, pengalaman ini tetap menuntut stamina yang baik dan perencanaan waktu yang matang. Berangkat terlalu siang atau memaksakan diri hanya akan mengubah pendakian menjadi pengalaman yang melelahkan, bukan menyenangkan.

Pentingnya Perlengkapan yang Memadai

Meskipun jalur dan area berkemah di Gunung Pangradinan terbilang relatif bersahabat, pengelola tak henti mengingatkan akan pentingnya membawa dan menggunakan perlengkapan yang memadai. Terutama saat bermalam, suhu di puncak bisa menurun drastis dan angin berembus cukup kencang. Dadang Sopiandi menekankan, “Kebanyakan tuh orang kurang safety seperti di peralatan. Namanya alam terbuka kan nggak memandang setinggi apapun serendah apapun (ketinggian gunung) tetap saja alam terbuka.”

Berkat kesiapsiagaan tim pengelola, kasus hipotermia yang pernah terjadi berhasil ditangani dengan baik tanpa menimbulkan korban serius. Namun, pesan Dadang tetap relevan: setiap pendaki wajib memperhatikan kesiapan fisik dan perlengkapan yang dibawa, khususnya bagi mereka yang berencana bermalam di puncak. Mengingat durasi pendakian Gunung Pangradinan yang mungkin relatif singkat, persiapan perlengkapan mendaki dan berkemah yang layak tetap menjadi keharusan, sebagai antisipasi terhadap potensi gangguan kesehatan lainnya.

SITI LABIBAH FITRIANA
Pilihan Editor: 7 Rekomendasi Glamping Bandung untuk Liburan Akhir Tahun

Ringkasan

Gunung Pangradinan di Cikancung, Kabupaten Bandung, menawarkan opsi pendakian tektokan atau berkemah di sabana puncaknya yang luas. Akses mudah dari Lapangan Padaringan dengan tiket masuk Rp10.000 per orang, sudah termasuk air minum. Fasilitas pendukung seperti warung, musala, toilet, dan penyewaan alat mendaki tersedia, termasuk sewa tenda di Puncak Anieum.

Penting dicatat bahwa gunung ini tidak memiliki sumber air alami, sehingga pendaki wajib membawa persediaan air atau membelinya di warung. Meskipun jalur pendakiannya jelas, medan yang didominasi tanjakan dan bebatuan menuntut persiapan fisik yang baik, terutama untuk tektokan. Pengelola juga menekankan pentingnya membawa perlengkapan memadai, khususnya saat bermalam, mengingat suhu puncak bisa menurun drastis dan angin kencang.