5 Jenis Penipuan yang Sering Dialami Turis di Taj Mahal

5 Jenis Penipuan yang Sering Dialami Turis di Taj Mahal 1

Pesonakota.com – , Jakarta – Penipuan terhadap wisatawan kerap terjadi di tempat wisata di seluruh dunia. Termasuk di Taj Mahal, salah satu destinasi populer di India dan Situs Warisan Dunia UNESCO. Terdapat beberapa jenis penipuan yang sering dialami wisatawan yang mengunjungi bangunan marmer putih ikonik tersebut.

Terletak di Agra, Taj Mahal menarik ribuan wisatawan lokal dan mancanegara, fotografer, hingga sejarawan sejak lama. Mausoleum marmer megah yang dibangun oleh Kaisar Shah Jahan untuk mengenang istri tercintanya, Mumtaz Mahal, berfungsi sebagai simbol cinta abadi dan arsitektur yang unik. Jika berencana mengunjungi Taj Mahal dalam waktu dekat, berikut ini jenis penipuan kerap terjadi di tempat wisata tersebut dilansir dari Times of India.

1. Pemandu wisata palsu

Penipuan yang paling sering terjadi di Taj Mahal adalah pemandu wisata palsu. Begitu pengunjung tiba di lokasi, mereka akan dihampiri oleh banyak pemandu tidak resmi di gerbang masuk. Meski begitu, mereka berseragam, menggunakan identitas palsu dan mengaku bersertifikat dari pemerintah. Mereka akan mengenakan biaya yang tidak masuk akal dan juga memberikan informasi yang salah. Sebaiknya wisatawan memesan pemandu melalui loket resmi di loket tiket ASI (Archaeological Survey of India). Selain itu, mintalah untuk melihat kartu identitas yang dikeluarkan ASI.

2. Taksi dan tuk tuk

Kalau menggunakan transportasi seperti becak, tuk-tuk, atau taksi, pengemudi akan meminta pengunjung untuk mengunjungi tempat-tempat terdekat. Bahkan tanpa diminta, mereka akan berhenti di toko atau emporium di sekitar Taj Mahal, untuk mendapatkan komisi. Langsung saja dengan tegas dan sopan katakan “tidak perlu diantar” atau diskusikan tarif sebelum naik dan menggunakan layanan prabayar resmi.

3. Tiket palsu

Penduduk setempat juga kerap menawarkan tiket diskon atau tiket untuk melewati antrean. Sebaiknya dihindari, karena itu penipuan. Para penipu menggunakan tiket bekas yang sebenarnya mereka jual kembali kepada wisatawan. Satu-satunya cara membeli tiket yang asli adalah melalui situs web resmi ASI atau di loket pemerintah. Selain itu, tiket masuk untuk orang asing dan orang India dibeli secara terpisah.

4. Waspadai fotografer

Penipuan yang dilakukan fotografer juga kerap terjadi di Taj Mahal. Mereka akan mendekati wisatawan lalu menawarkan untuk memotret dan mengirimkan foto berkualitas tinggi dalam satu jam. Mereka juga akan mengenakan biaya yang sangat mahal. Namun, setelah selesai membayar, foto yang diterima berkualitas sangat buruk. Lebih parahnya mereka pergi begitu saja tanpa ada hasil foto.

5. Suvenir mahal dan palsu

Waspada saat membeli suvenir, karena hampir semua penjual akan memberi tahu bahwa produknya asli. Terutama marmer, mereka akan mengatakan bahwa produknya terbuat dari “marmer Makrana” asli, marmer yang sama yang digunakan dalam pembuatan Taj Mahal dan harganya sangat mahal. Kalau mencari suvenir di Taj Mahal, beli di toko suvenir marmer asli yang telah disetujui pemerintah.

Pilihan editor: Liburan Lengkap di India Kunjungi Tur Segitiga Emas