Intip Perjalanan Seru: Kisah & Tips Traveling Anti Ribet!

Intip Perjalanan Seru: Kisah & Tips Traveling Anti Ribet! 1

Khusus Ke Berbagai Ibu Kota Negara

Setelah sebelumnya saya berbagi cuplikan perjalanan kami ke berbagai negara secara umum, kini fokusnya adalah pada kunjungan kami berdua ke beberapa ibu kota negara yang berkesan. Perjalanan ini kami rangkai dari memori dan dokumentasi foto yang masih tersimpan.

Seperti yang telah saya sampaikan, kisah perjalanan kami ke berbagai ibu kota negara ini tidak dapat saya tuliskan secara sistematis dan terstruktur. Hal ini karena beberapa foto lama dari kunjungan ke sejumlah ibu kota telah hilang. Oleh karena itu, saya akan membagikannya berdasarkan koleksi foto kenangan yang masih ada.

Bagi saya, menuliskan kisah perjalanan tanpa didukung foto asli atau dengan meminjam foto orang lain terasa kurang pas. Filosofi saya adalah: “No pics, hoax” – sebuah ungkapan yang sering saya pegang teguh dalam berbagi pengalaman. Kini, mari kita kembali ke inti pembahasan.

Kita mulai dari negara tetangga terdekat: Singapura. Meskipun kemungkinan besar banyak di antara Pembaca yang sudah pernah berkunjung ke Singapura, rasanya tidak ada salahnya jika saya membagikan kenangan istimewa kami berdua tentang destinasi yang satu ini.

Singapura dikenal sebagai salah satu jalur lalu lintas kapal dagang internasional yang sangat vital. Ikonnya yang mendunia adalah Patung Singa, atau Merlion, yang berdiri gagah di area pelabuhannya, menjadi daya tarik utama bagi wisatawan.

Kami telah berkali-kali mengunjungi negara kecil namun sangat maju ini. Singapura mampu mengubah sungai menjadi destinasi wisata yang menawan, menjadikannya magnet bagi wisatawan mancanegara. Selain itu, kuliner Singapura sangat beragam dan mudah ditemukan di berbagai sudut kota.

Setiap kali berkunjung ke Singapura, kami memiliki kebiasaan menyantap kepiting besar yang lezat, lokasinya tidak jauh dari Hotel Ibis tempat kami sering menginap. Selain itu, kami juga pernah menjelajahi Haw Par Villa, sebuah taman tematik unik yang menampilkan berbagai bangunan berciri khas beberapa negara. Di sinilah balsem Cap Harimau yang terkenal itu diproduksi.

Tidak ketinggalan, Pulau Sentosa di Singapura juga menawarkan pemandangan yang memukau. Dari Sentosa, kami sering bepergian kembali ke pusat Singapura dengan menggunakan Cable Car, sebuah pengalaman yang tak kalah menyenangkan dan menyuguhkan pemandangan udara yang spektakuler.

Kesimpulan:

Singapura bisa dibilang adalah ibu kota negara yang paling sering kami kunjungi. Saking seringnya, saya bahkan tidak bisa mengingat berapa kali persisnya. Ada beberapa alasan mengapa kami, terutama saat masih tinggal di Padang, bisa beberapa kali ke Singapura setiap tahun.

Selain karena jaraknya yang dekat dari tanah air, kami memiliki beberapa mitra bisnis di Singapura, sehingga saling berkunjung menjadi agenda rutin. Alasan lain yang lebih penting adalah saat suami saya harus menjalani operasi hingga tiga kali di Mount Elizabeth Hospital dan Gleneagles Hospital, serta seluruh proses perawatannya hingga sembuh total. Dukungan dari beberapa sahabat dekat di Singapura juga menjadi faktor penting.

Melihat semua kenangan dan kemudahan yang ditawarkan, tidak heran jika Singapura menjadi salah satu ibu kota negara favorit kami berdua. Semoga cuplikan perjalanan wisata kami ke berbagai ibu kota negara ini dapat menjadi inspirasi dan masukan berharga bagi para Pembaca.

Puji syukur kepada Tuhan atas karunia kesempatan yang telah diberikan untuk menikmati setiap perjalanan ini. Saya juga mengucapkan terima kasih yang tulus kepada semua sahabat di Kompasiana yang senantiasa meluangkan waktu untuk membaca tulisan saya. Apresiasi ini adalah motivasi terbesar bagi saya untuk terus berkarya.

22 Juli 2025.

Salam saya,

Roselina

Ringkasan

Penulis berbagi cuplikan perjalanan berkesan ke berbagai ibu kota negara, berfokus pada Singapura, meskipun beberapa foto lama telah hilang sehingga penulisan didasarkan pada koleksi yang ada. Singapura menjadi destinasi yang sering dikunjungi, dikenal dengan Patung Merlion, sungai yang diubah menjadi destinasi wisata, serta kuliner yang beragam. Penulis dan pasangan memiliki kenangan menyantap kepiting, menjelajahi Haw Par Villa, serta mengunjungi Pulau Sentosa dengan menggunakan Cable Car.

Kunjungan berulang ke Singapura didasari oleh jarak yang dekat dari Padang, adanya mitra bisnis, dan kebutuhan suami penulis menjalani tiga kali operasi serta perawatan medis. Dukungan dari sahabat dekat di Singapura juga menjadi faktor penting. Berbagai kenangan dan kemudahan menjadikan Singapura salah satu ibu kota negara favorit mereka berdua.