Grand Canyon Berduka: Pondok Ikonik Ludes Terbakar!

Jakarta – Sebuah kebakaran hutan besar telah melanda Lingkar Utara Taman Nasional Grand Canyon, Arizona, Amerika Serikat, selama beberapa minggu terakhir. Insiden yang memilukan ini mencapai puncaknya pada Minggu malam, 13 Juli 2025, menghancurkan puluhan bangunan, termasuk ikonik Grand Canyon Lodge. Beruntung, seluruh staf dan tamu penginapan tersebut berhasil dievakuasi dengan selamat sebelum kobaran api membesar.

Kawasan tersebut dilanda oleh dua peristiwa kebakaran hutan terpisah. Pertama adalah kebakaran Dragon Bravo, yang mulai berkobar pada 4 Juli, dan yang kedua adalah kebakaran White Saga, yang menyusul pada Rabu, 8 Juli 2025. Kebakaran Dragon Bravo terbukti paling ekstrem dan meluas dengan cepat, mencakup sekitar 5.700 hektare pada Senin, 14 Juli 2025. Perluasan area terbakar ini diperparah oleh hembusan angin berkecepatan hingga 40 mph, menyebarkan api dengan sangat cepat.Grand Canyon Berduka: Pondok Ikonik Ludes Terbakar! 1

Akibat tragedi ini, lebih dari 70 bangunan telah musnah. Kerugian ini mencakup gedung administrasi Dinas Taman Nasional dan berbagai fasilitas pengunjung. Di antara yang hancur adalah Grand Canyon Lodge, satu-satunya penginapan yang terletak di dalam taman di Lingkar Utara. Aramark, perusahaan yang mengoperasikan penginapan bersejarah ini, telah mengonfirmasi bahwa semua staf dan pengunjung telah dievakuasi dengan aman dan tepat waktu. “Sebagai pengelola beberapa harta nasional paling dicintai di negara kami, kami sangat berduka atas hilangnya Grand Canyon Lodge dan sejumlah bangunan bersejarah lainnya di Lingkar Utara Grand Canyon,” ujar juru bicara Aramark, seperti dikutip dari People.

Tentang Grand Canyon Lodge

Grand Canyon Lodge bukan sekadar penginapan biasa; ia adalah bagian integral dari sejarah Taman Nasional Grand Canyon dan National Park Service. Pondok ini dikenal sebagai tempat peristirahatan favorit bagi para pendaki ambisius dan wisatawan petualang, menawarkan pemandangan menakjubkan dari salah satu lanskap paling terpencil dan terkenal di dunia. Keunikan arsitekturnya diperkuat oleh penggunaan batu kapur Kaibab serta batang kayu asli dari hutan pinus Ponderosa di sekitarnya, menyatu harmonis dengan alam.

Dikutip dari Independent UK, pondok ikonis ini dirancang pada tahun 1927 oleh Gilbert Stanley Underwood. Dengan visi arsitektur pedesaan yang organik, Underwood berupaya menghadirkan pengalaman mendalam bagi para penghuninya, seolah membenamkan mereka langsung dalam lanskap taman yang megah. Rancangan briliannya ini berhasil menarik jutaan pengunjung dari seluruh dunia setiap tahunnya. Gilbert Stanley Underwood juga merupakan arsitek di balik desain pondok serupa di beberapa taman nasional lainnya, termasuk Taman Nasional Zion dan Bryce di Utah, Taman Nasional Yellowstone di Wyoming, serta Taman Nasional Yosemite di California.

Menurut Robert K. Sutton, pensiunan kepala sejarawan National Park Service, tujuan utama pembangunan pondok Grand Canyon adalah untuk memungkinkan masyarakat luas dapat menikmati pemandangan alam terbaik. Terletak di ujung terpencil Lingkar Utara, daya tarik utama penginapan ini adalah ketenangan dan keheningan yang ditawarkannya sebagai sebuah bangunan bersejarah. Suasana damai ini menjadi kontras yang menawan dengan keagungan alam sekitarnya.

Di dalam Grand Canyon Lodge, sebuah keindahan interior menanti. Di seberang lobi, masuk lebih dalam, dan menuruni tangga, pengunjung akan disuguhi pemandangan spektakuler Grand Canyon yang dibingkai apik melalui jendela “Ruang Berjemur” yang dilengkapi sofa mewah. Dindingnya dihiasi karpet tenun Navajo yang kaya akan budaya, sementara lampu hias rumit menggantung anggun dari langit-langit. Selain keindahan arsitektur dan interior, perjalanan menuju Lingkar Utara juga menawarkan pemandangan menawan lainnya, seperti kawanan bison yang sering terlihat berkeliaran bebas di ujung utara Arizona, menambah pengalaman petualangan yang tak terlupakan.

Ringkasan

Kebakaran hutan besar melanda Lingkar Utara Taman Nasional Grand Canyon, Arizona, menghancurkan puluhan bangunan termasuk Grand Canyon Lodge ikonik pada 13 Juli 2025. Dua kebakaran terpisah, Dragon Bravo dan White Saga, memicu insiden ini. Kebakaran Dragon Bravo, yang dimulai pada 4 Juli, meluas dengan cepat hingga sekitar 5.700 hektare akibat angin kencang. Beruntung, seluruh staf dan tamu Grand Canyon Lodge berhasil dievakuasi dengan selamat sebelum kobaran api membesar.

Lebih dari 70 bangunan musnah, termasuk gedung administrasi Dinas Taman Nasional dan berbagai fasilitas pengunjung. Grand Canyon Lodge, satu-satunya penginapan di Lingkar Utara, merupakan bagian integral dari sejarah taman nasional. Dirancang pada tahun 1927 oleh Gilbert Stanley Underwood, pondok ini dikenal karena arsitektur pedesaannya yang unik dan pemandangan menakjubkan yang ditawarkannya. Kehilangan pondok ini menjadi duka mendalam bagi pengelola dan pengunjung.