Pesonakota.com – Dunia militer global terus berkembang, dan laporan Flight Global World Air Forces 2025 memberikan gambaran komprehensif mengenai kekuatan udara dari 161 negara. Laporan ini mengungkap daftar armada pesawat militer, termasuk sepuluh negara dengan kekuatan jet tempur terbesar di dunia.
Secara global, terdapat lebih dari 52.600 pesawat militer aktif yang beroperasi. Amerika Serikat (AS) memimpin dengan kekuatan yang signifikan, menyumbang sekitar 25% dari total armada udara militer global, atau lebih dari 13.000 pesawat.
Rusia berada di urutan kedua dengan 4.292 pesawat aktif, mewakili 8% dari total armada udara militer dunia. Negara ini dikenal dengan Su-57 “Felon,” jet tempur generasi kelima, meskipun produksinya terbilang lambat dan jumlah operasionalnya terbatas pada tahun 2025, seperti dilansir dari Simple Flying, Senin (23/6/2025).
China menyusul di posisi ketiga dengan 3.309 pesawat aktif, menguasai 6% dari armada udara militer global. Kekuatan udara China diperkuat oleh pesawat tempur generasi kelima, Chengdu J-20.
Laporan World Air Forces 2025 mengklasifikasikan pesawat militer ke dalam beberapa kategori berdasarkan peran dan fungsinya, mulai dari pesawat tempur garis depan hingga pesawat misi khusus, tanker pengisi bahan bakar, pesawat transportasi, helikopter tempur, serta pesawat latih.
Baca juga: Penjelasan Super Air Jet Usai Ridwan Kamil Protes Pesawat Bali-Jakarta Delay
Daftar Negara dengan Jet Tempur Terbanyak di Dunia pada Tahun 2025
Berikut adalah daftar sepuluh negara dengan jumlah jet tempur aktif terbanyak, berdasarkan laporan World Air Forces 2025:
- Amerika Serikat: 2.679 unit
- China: 1.583 unit
- Rusia: 1.522 unit
- India: 643 unit
- Korea Utara: 482 unit
- Pakistan: 418 unit
- Korea Selatan: 413 unit
- Arab Saudi: 364 unit
- Mesir: 328 unit
- Taiwan: 285 unit
Selain kekuatan tempur utama, laporan ini juga menyoroti negara-negara dengan armada pesawat misi khusus terbanyak:
- Amerika Serikat: 647 unit
- Jepang: 141 unit
- Rusia: 141 unit
- China: 112 unit
- India: 74 unit
- Perancis: 44 unit
- Korea Selatan: 36 unit
- Kanada: 33 unit
- Australia: 30 unit
- Inggris: 28 unit
Kemampuan pengisian bahan bakar di udara juga menjadi faktor penting dalam operasi militer modern. Berikut adalah daftar negara dengan armada tanker terbanyak:
- Amerika Serikat: 650 unit
- Arab Saudi: 22 unit
- Rusia: 19 unit
- Perancis: 16 unit
- Israel: 14 unit
- Singapura: 11 unit
- China: 10 unit
- Jepang: 10 unit
- Inggris: 9 unit
- Italia: 8 unit
Bagaimana dengan Indonesia? Meskipun tidak termasuk dalam daftar 10 negara dengan kekuatan jet tempur terbesar, Indonesia memiliki 75 unit jet tempur aktif dan 116 unit dalam pesanan. Armada tempur Indonesia terdiri dari berbagai jenis pesawat, termasuk EMB-314, F-16A/C, Hawk 209, dan Su-27/30.
Untuk misi khusus, Indonesia memiliki 6 unit pesawat yang terdiri dari tipe 737 (MPA) dan C295/CN235 (MPA). Selain itu, Indonesia juga mengoperasikan 1 unit pesawat tanker KC-130B.
Laporan tersebut juga mencatat bahwa Indonesia memiliki 52 unit pesawat transportasi, 37 unit helikopter tempur, dan 82 unit helikopter atau pesawat latih. Data ini memberikan gambaran lengkap tentang kekuatan udara Indonesia dalam konteks global.
Ringkasan
Laporan Flight Global World Air Forces 2025 mengungkapkan total lebih dari 52.600 pesawat militer aktif secara global, dengan Amerika Serikat memimpin kekuatan udara dunia, disusul Rusia dan China. Laporan ini mencantumkan Amerika Serikat sebagai negara dengan jet tempur terbanyak (2.679 unit), diikuti oleh China (1.583 unit) dan Rusia (1.522 unit) dalam daftar sepuluh besar. Daftar tersebut juga mencakup India, Korea Utara, Pakistan, Korea Selatan, Arab Saudi, Mesir, dan Taiwan.
Meskipun tidak masuk dalam daftar sepuluh besar jet tempur, Indonesia memiliki 75 unit jet tempur aktif dan 116 unit dalam pesanan, termasuk tipe F-16 dan Su-27/30. Selain itu, Indonesia juga mengoperasikan 6 unit pesawat misi khusus, 1 unit pesawat tanker, 52 unit pesawat transportasi, 37 unit helikopter tempur, serta 82 unit helikopter atau pesawat latih. Data ini memberikan gambaran komprehensif tentang kekuatan udara Indonesia dalam konteks global.