Lakey Bangkit! Festival Selancar Dompu Tarik Wisatawan Dunia Kembali

Lakey Bangkit! Festival Selancar Dompu Tarik Wisatawan Dunia Kembali 1

Pesonakota.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), kembali menghidupkan pesona Pantai Lakey dengan menggelar Festival Lakey 2025. Acara akbar yang dinantikan ini dijadwalkan berlangsung selama delapan hari penuh, mulai dari 12 hingga 20 Juli 2025, menandai upaya serius Pemkab Dompu untuk mengembalikan kejayaan salah satu destinasi selancar terbaik dunia.

Bupati Dompu, Bambang Firdaus, mengakui bahwa meskipun Pantai Lakey dahulu sangat populer di kalangan peselancar internasional, gaungnya sebagai tujuan wisata kian meredup dalam beberapa tahun terakhir. Melalui tema “Inspiring of Lakey”, festival ini menjadi momentum krusial untuk membangkitkan kembali semangat dan daya tarik Lakey, menegaskan posisinya sebagai destinasi wisata selancar berkelas dunia.

Bambang Firdaus menegaskan kembali komitmen Pemkab Dompu untuk memulihkan citra Lakey sebagai tujuan selancar premium. Kebanggaan atas potensi lokal pun tak terlepas, mengingat “dari Lakey, kami punya atlet selancar yang beberapa waktu menjuarai kejuaraan selancar di Qatar,” ujarnya dalam siaran pers yang dirilis pada Jumat, 18 Juli 2025.

Secara geografis, Pantai Lakey terletak strategis di ujung selatan Kabupaten Dompu, tepatnya di Kecamatan Huu. Lokasinya yang berjarak sekitar 35 kilometer dari pusat kota Dompu, atau setara dengan satu jam perjalanan berkendara, menjadikannya cukup mudah dijangkau bagi para pengunjung.

Lebih dari sekadar keindahan alam yang eksotis, Pantai Lakey memiliki daya tarik unik yang membedakannya dari pantai lain di dunia: gulungan ombaknya yang mengarah ke kiri, atau sering disebut “ombak kidal”. Keberadaan ombak besar yang konsisten mengarah ke kiri adalah fenomena langka, menjadikannya magnet bagi para pencinta olahraga selancar dunia.

Seperti yang dijelaskan Bupati Bambang Firdaus di venue utama Festival Lakey pada Kamis, 17 Juli 2025, “Di laut lain ombak yang mengarah ke kiri mungkin ada, tetapi hanya pada saat tertentu. Sementara di Lakey, dia konsisten. Inilah salah satu ciri khas Lakey.” Konsistensi inilah yang mengukuhkan reputasi Lakey di mata komunitas selancar global.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Dompu, Abdul Muis, mengungkapkan bahwa Festival Lakey 2025 akan dipenuhi dengan serangkaian agenda menarik selama delapan hari. Ragam kegiatan telah disiapkan, mulai dari lari santai, jelajah destinasi eksotis, lomba surfing yang menjadi inti festival, lomba perahu mini, kemah budaya yang mempererat nilai lokal, hingga program ‘Dompu Melayani’ yang menunjukkan keramahan penduduk setempat.

Antusiasme terhadap festival ini terbukti dari partisipasi yang meluas. Tidak hanya warga lokal, tetapi juga perwakilan dari sepuluh kabupaten dan kota di NTB, bahkan wisatawan mancanegara, turut serta memeriahkan acara, menunjukkan daya tarik universal Festival Lakey.

Puncak kemeriahan Festival Lakey 2025 akan tiba pada 19 Juli 2025, ditandai dengan pertunjukan megah tarian tradisional “Ou Balumba” atau tarian memanggil ombak. Ribuan peserta ditargetkan akan memenuhi dan menari serempak di sepanjang bibir Pantai Lakey, menciptakan pemandangan yang spektakuler dan sarat makna budaya.

Target ambisius pun disematkan pada tarian “Ou Balumba” ini. Abdul Muis berharap tarian tersebut dapat meraih rekor MURI sebagai tarian dengan jumlah peserta terbanyak, dengan target memukau mencapai lebih dari 13.000 orang. Ini menjadi bukti komitmen Pemkab Dompu untuk tidak hanya mempromosikan wisata, tetapi juga mengangkat warisan budaya NTB ke kancah nasional.

Ringkasan

Pemerintah Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, akan menggelar Festival Lakey 2025 dari 12 hingga 20 Juli untuk mengembalikan kejayaan Pantai Lakey sebagai destinasi selancar kelas dunia. Bupati Dompu mengakui popularitas Lakey sempat meredup, sehingga festival ini bertujuan membangkitkan kembali daya tariknya. Pantai Lakey dikenal memiliki gulungan ombak kidal yang konsisten, menjadikannya unik dan magnet bagi peselancar internasional.

Festival selama delapan hari ini akan mencakup berbagai agenda menarik seperti lomba selancar, jelajah destinasi, dan kemah budaya. Partisipasi meluas dari warga lokal, perwakilan NTB, hingga wisatawan mancanegara. Puncak acara pada 19 Juli 2025 adalah pertunjukan tarian tradisional “Ou Balumba” yang menargetkan ribuan peserta untuk rekor MURI, sekaligus mengangkat warisan budaya.