Pantai Jempol Sumbawa: Spot Sunset & Nongkrong Hits Anak Muda!

Pantai Jempol, sebuah permata tersembunyi di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), menawarkan panorama senja yang sungguh memukau. Ketika Matahari perlahan turun, semburat jingga keemasan membalut hamparan laut dan langit, menciptakan lukisan alam yang eksotis dan tak terlupakan. Suasana ini menjadikan Pantai Jempol destinasi favorit bagi mereka yang mencari ketenangan sekaligus keindahan.

Di sepanjang bibir pantai, deretan warung sederhana berbaris rapi, siap menyajikan aneka makanan khas Sumbawa yang menggugah selera. Mulai dari beragam olahan ikan segar hingga hidangan laut lainnya dapat ditemukan di sini. Warung-warung ini juga menyediakan tikar bagi pengunjung yang ingin bersantai lebih dekat dengan deburan ombak, menikmati hidangan dengan pemandangan langsung ke lautan luas.

Meskipun lokasinya sekitar 30 menit perjalanan dari Kota Sumbawa Besar, daya tarik Pantai Jempol tak pernah surut. Terutama saat senja mulai menyapa, para muda-mudi tak henti-hentinya berdatangan, seolah tak ingin melewatkan momen Matahari tenggelam yang memesona. Pantai ini telah menjadi magnet bagi warga lokal maupun pendatang.

Asira (19), salah satu pengunjung setia dari Penyaring, Moyo Utara, mengaku hampir setiap pekan menyempatkan diri datang ke Pantai Jempol, terutama pada hari Minggu. “Aku dari Penyaring, Moyo Utara. Sekitaran 10 menitan (pakai motor) mungkin satu minggu sekali, hari Minggu gitu,” ujarnya saat ditemui pada Minggu sore. Baginya, Pantai Jempol adalah pelarian ideal dari rutinitas sehari-hari, sebuah tempat untuk melepas penat dan mengisi ulang energi.

“Sering buat foto-foto, biasanya makan-makan juga, terus ngeliatin sunset soalnya di sini bagus banget pemandangannya,” tambah Asira. Ia kerap datang bersama teman atau pasangannya, sekadar duduk di tepi pantai, menikmati kudapan ringan, dan menunggu langit berubah warna menjadi spektrum jingga dan ungu. Salah satu daya tarik utama bagi Asira adalah harga makanan yang sangat ramah di kantong. “Harganya sih terjangkau ya sesuai sama kantong anak muda,” katanya, merekomendasikan nasi goreng dan es teh sebagai menu sederhana namun pas untuk menemani sore di Pantai Jempol.

Selain harga yang terjangkau, Asira juga menemukan daya tarik unik pada suasana Pantai Jempol yang sulit ditemukannya di pantai lain. “Tenang gitu ngelihatnya, adem. Kalau di Jempol itu, sunsetnya lebih bagus ya terus banyak pemandangannya juga banyak, ada kapal-kapal, jadinya bagus,” ungkapnya, menjelaskan mengapa ia selalu kembali ke tempat ini.

Senja, Nongkrong, dan Ikan Singang

Menjelang magrib, suasana Pantai Jempol kian semarak. Puluhan anak muda terus berdatangan dengan motor, berpasangan atau dalam kelompok kecil, siap menikmati keindahan malam yang akan segera tiba. Iyan (28), seorang warga lokal yang sering menghabiskan waktu sorenya di pantai ini, menuturkan bahwa momen paling ramai adalah pada malam Minggu. “Ya, aktivitasnya sunset-an, atau makan di Sumbawa sini khasnya ada Singang. Malam minggu, biasanya anak-anak muda nongkrong datang, sama teman, sama pasangannya,” jelas Iyan.

Singang adalah salah satu kuliner khas Sumbawa yang sangat populer dan banyak ditawarkan di warung sekitar pantai. Hidangan ini berupa ikan yang dimasak dengan kuah kuning kaya rempah, didominasi kunyit, dan memiliki perpaduan rasa asam manis yang segar. Menurut Iyan, Pantai Jempol memang menjadi titik utama bagi warga untuk menikmati matahari terbenam di kota ini. “Kalau orang sunset-an ke Jempol, paginya ke Kencana,” katanya, merujuk pada Pantai Kencana sebagai destinasi pagi favorit warga lokal.

Warung di Tepi Pantai

Deretan warung makan yang berdiri kokoh di pinggir pantai bukan sekadar tempat menyajikan hidangan, melainkan juga bagian integral dari ekosistem sosial di Jempol. Warung-warung ini berfungsi sebagai titik kumpul, tempat bercengkerama, dan bersantai. Salah satunya dikelola oleh keluarga Putra (23), yang merasakan langsung dinamika pengunjung Pantai Jempol. “Biasanya paling ramai di malam minggu, cuma tetap tergantung,” kata Putra.

Warungnya mulai beroperasi sekitar pukul 16.30 WITA dan dapat terus buka hingga pukul 22.00 WITA atau bahkan 23.30 WITA jika pengunjung masih terus berdatangan. Menurut Putra, menu yang paling laris di warungnya adalah pentol goreng dan Singang. Meskipun demikian, tidak semua pengunjung datang untuk bersantap. “Karena orang ada yang sunset-an doang terus balik, cuma datang sunset setengah jam, pulang,” jelasnya. Kendati demikian, momen sore hingga Matahari terbenam tetap menjadi jam krusial untuk aktivitas jual beli. Putra juga menyebutkan bahwa sebagian besar pengunjung adalah warga lokal, meskipun tak jarang ada turis dari luar negeri yang mampir. “Kemarin ada juga luar kota, dari orang Jepang, dari AFC (Asayama Family Club—perusahaan Farmasi) dari Jepang,” tambahnya, menunjukkan daya tarik Pantai Jempol yang mulai meluas ke kancah internasional.

Ringkasan

Pantai Jempol di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, adalah destinasi populer yang menawarkan panorama senja memukau dengan nuansa jingga keemasan. Pantai ini menjadi tempat favorit bagi pencari ketenangan dan keindahan, terutama di kalangan anak muda. Sepanjang bibir pantai, deretan warung sederhana menyajikan beragam hidangan laut dan kuliner khas Sumbawa yang terjangkau, seperti ikan Singang.

Meskipun berjarak sekitar 30 menit dari Kota Sumbawa Besar, Pantai Jempol selalu ramai dikunjungi, khususnya saat matahari terbenam. Warung-warung beroperasi hingga malam hari, menyediakan tempat nyaman untuk bersantap atau sekadar bersantai sambil menikmati suasana. Daya tarik pantai ini meliputi suasana yang tenang, pemandangan indah, dan harga makanan yang ramah di kantong, menarik pengunjung lokal maupun internasional.