Rumah Gadang Mande Rubiah: Wisata Sejarah Minangkabau yang Memukau

Musim liburan sekolah mungkin telah usai, namun semangat petualangan dan eksplorasi tak pernah pudar. Di tengah maraknya destinasi wisata baru di tanah air, penting bagi kita untuk tidak melupakan permata lama yang menyimpan kekayaan sejarah, seperti halnya museum.

Salah satu destinasi yang menyimpan jejak masa lalu adalah Rumah Gadang Mande Rubiah. Setelah kunjungan pertama saya pada tahun 1996, kesempatan kembali ke situs ini di tahun 2025 memberikan pengalaman yang berbeda. Kini, Rumah Gadang Mande Rubiah tampil semakin elok setelah direstorasi, meski esensi museum yang menyimpan pusaka tetap terjaga seperti sedia kala.

Terletak di Jalan Bundo Kanduang Kp. Lubuk Sitepung, Nagari Lunang, Kecamatan Lunang, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Rumah Gadang Mande Rubiah bukan sekadar bangunan biasa. Situs ini merupakan sebuah cagar budaya penting dan museum yang memamerkan benda-benda pusaka peninggalan Bundo Kanduang. Koleksi berharga ini erat kaitannya dengan sejarah panjang Kerajaan Pagaruyung, sebuah kerajaan megah yang berdiri sejak abad ke-14 di wilayah Sumatera Barat dan sekitarnya.

Secara singkat, kisah di balik peninggalan ini bermula sekitar abad ke-16 (1520 M), ketika Bundo Kanduang beserta keluarga dan pengikutnya terpaksa melarikan diri dari Kerajaan Pagaruyung akibat konflik yang melanda. Mereka kemudian menetap di Nagari Lunang, di mana Bundo Kanduang mengganti gelarnya menjadi Mande Rubiah, sebuah gelar kehormatan bagi pemimpin perempuan di daerah tersebut.

Saat tiba, suasana Rumah Gadang Mande Rubiah terasa lengang. Setelah beberapa kali mengucapkan salam, saya disambut hangat oleh pemilik rumah, keturunan langsung dari Mande Rubiah. Rumah Gadang ini memiliki dua bagian utama; ruangan di depan berfungsi sebagai museum, sementara bagian belakang menjadi kediaman para ahli waris, yang saat ini dijabat oleh Mande Rubiah VII, generasi ketujuh dari sang leluhur.

Setelah mengisi buku tamu dan berbincang santai dengan keluarga Mande Rubiah VII, saya dipersilakan memasuki ruangan museum yang menyimpan beragam pusaka peninggalan Bundo Kanduang atau Mande Rubiah. Museum Mande Rubiah ini secara resmi diresmikan pada tanggal 7 Maret 1980, setelah mendapat persetujuan dari para ahli waris.

Ruangan museum terbagi menjadi dua. Di ruang pertama, terpajang koleksi benda-benda seperti gong, carano, peralatan dapur tradisional, piring-piring porselen antik, lampu kuno, serta beberapa foto lama yang menggambarkan jejak masa lampau. Melangkah ke ruangan kedua, pengunjung akan menemukan koleksi yang lebih didominasi oleh senjata. Dinding-dinding dihiasi pedang, keris, tombak, tongkat, bahkan senjata api, sementara di beberapa sudut ruangan terlihat kepala kerbau.

Yang menarik, di samping koleksi keris dan pedang, terdapat lembaran kertas berisi keterangan detail mengenai bagian-bagian senjata tajam tersebut, seperti penamaan bagian-bagian keris yang mungkin tidak dipahami oleh orang awam. Di ruangan kedua ini pula tersimpan pakaian yang dahulu digunakan untuk upacara adat dan keagamaan, naskah-naskah kuno, serta koleksi uang logam dan uang kertas yang merepresentasikan nilai ekonomi dan transaksi jual beli pada masa lalu.

Menurut informasi yang didapat, total koleksi di Museum Rumah Gadang Mande Rubiah diperkirakan mencapai 360 buah. Dengan beragamnya koleksi yang tersimpan, tidak mengherankan jika museum ini telah lama menjadi destinasi wisata budaya yang memikat. Sebuah fakta menarik adalah keberadaan rumah bersejarah ini baru terekspos luas sekitar tahun 1970-an, karena para ahli waris selama ratusan tahun memilih untuk menyembunyikan dan menjaga amanah leluhur mereka.

Selama berabad-abad tidak terekspos, kita patut mengapresiasi tinggi dedikasi para ahli waris yang tak kenal lelah menjaga kelestarian peninggalan berharga ini, yang merupakan bagian tak terpisahkan dari sejarah Kerajaan Pagaruyung. Rumah Gadang Mande Rubiah adalah warisan budaya penting yang menjadi saksi bisu peradaban masa lampau. Oleh karena itu, pelestariannya sangatlah krusial demi menjaga identitas budaya, khususnya bagi masyarakat Minangkabau, sekaligus menjadi sumber pembelajaran berharga bagi generasi ke generasi. Salam Lestari Budaya.

Ringkasan

Rumah Gadang Mande Rubiah adalah sebuah cagar budaya dan museum penting yang terletak di Nagari Lunang, Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Situs ini menyimpan pusaka peninggalan Bundo Kanduang, sosok yang erat kaitannya dengan sejarah Kerajaan Pagaruyung dari abad ke-14. Sekitar abad ke-16, Bundo Kanduang melarikan diri dari Kerajaan Pagaruyung dan menetap di Lunang, kemudian dikenal sebagai Mande Rubiah. Kini, rumah gadang tersebut telah direstorasi, namun esensi museumnya tetap terjaga.

Museum Mande Rubiah, yang diresmikan pada 7 Maret 1980, menampilkan beragam koleksi seperti peralatan tradisional, piring antik, senjata, pakaian adat, naskah kuno, dan mata uang lama, dengan total sekitar 360 buah. Peninggalan berharga ini telah dijaga oleh ahli waris selama ratusan tahun sebelum terekspos luas sekitar tahun 1970-an. Pelestarian Rumah Gadang Mande Rubiah sangat krusial sebagai saksi bisu peradaban masa lampau dan sumber pembelajaran penting bagi budaya Minangkabau.