Melangkah maju dalam lanskap pariwisata global, Filipina kini mengarahkan perhatian serius pada pengembangan sektor pariwisata ramah Muslim. Inisiatif strategis ini, yang secara khusus menargetkan pasar wisatawan Muslim, termasuk dari Indonesia, diperkenalkan melalui ajang bergengsi Sales Mission 2025 yang digelar di Jakarta dan Surabaya oleh The Philippine Department of Tourism (PDOT).
Komitmen Filipina terhadap segmen pasar ini terbukti dengan capaian impresifnya. Menurut Azucena C. Pallugna, Director Office of Market Development PDOT, Filipina berhasil naik ke peringkat ke-8 sebagai destinasi Muslim-friendly di luar negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OIC).
“Filipina telah mengambil langkah-langkah signifikan untuk memenuhi kebutuhan spesifik wisatawan Muslim,” jelas Azucena dalam sebuah wawancara di Jakarta. Ia menambahkan bahwa di bawah National Tourism Development Plan (NTDP) 2023-2028, PDOT telah meluncurkan serangkaian inisiatif komprehensif untuk mengembangkan pariwisata halal dan Muslim-friendly di seluruh penjuru negeri.
Untuk menjamin kenyamanan dan kebutuhan wisatawan, Filipina telah sigap menyediakan beragam fasilitas yang mendukung. Mulai dari peningkatan jumlah restoran bersertifikat halal, ketersediaan arah kiblat di berbagai akomodasi hotel, hingga pilihan makanan halal yang disiapkan khusus untuk wisatawan Muslim.
“Bahkan, kini ada adobo, hidangan khas Filipina, yang disajikan dalam versi halal terbuat dari daging ayam,” Azucena menambahkan dengan antusias.
Senada dengan itu, Isabelle Ann Biscocho, Executive Assistant IV Departement of Tourism Halal Tourism and Muslim Concern, menekankan bahwa kota-kota besar di Filipina, seperti Metro Manila, Cebu, Bohol, Boracay, Iloilo, dan Palawan, telah siap menyambut wisatawan Muslim dengan fasilitas dan layanan yang memadai.
Salah satu inovasi menarik adalah program Merhaba Boracay. Di destinasi pantai ikonis Boracay, kini tersedia area pantai privat yang dirancang khusus untuk kenyamanan wisatawan Muslim. “Pantai tersebut dibagi dua, satu bagian untuk keluarga Muslim, dan bagian lainnya khusus bagi wanita Muslim,” terang Belle.
Pantai istimewa ini berlokasi di kawasan Megaworld Hotels & Resorts, yang membanggakan diri sebagai jaringan hotel pertama di Filipina dengan seluruh 13 propertinya secara resmi diakui sebagai Muslim-Friendly Accommodation Establishments (MFAE). Meski berada di dalam area hotel, pantai ini tetap terbuka bagi pengunjung umum, memastikan aksesibilitas.
Untuk lebih meningkatkan pengalaman perjalanan dan aksesibilitas, PDOT juga akan memperkenalkan “Uxplor”, sebuah program perjalanan bus dengan keberangkatan tetap. “Bus wisata ini bertujuan untuk memberikan kemudahan akses perjalanan domestik bagi Free Independent Travelers (FITs) dan Do-It-Yourself (DIY) wisatawan,” pungkas Azucena. Program Uxplor ini tidak hanya memudahkan perjalanan logistik antar-pulau, tetapi juga secara aktif mempromosikan aktivitas kultural, memperkaya pengalaman wisata di Filipina.
Ringkasan
Filipina secara serius mengembangkan sektor pariwisata ramah Muslim, menargetkan wisatawan dari Indonesia melalui Sales Mission 2025. Inisiatif ini telah menempatkan Filipina di peringkat ke-8 sebagai destinasi Muslim-friendly di luar negara OIC. Di bawah National Tourism Development Plan 2023-2028, Filipina berkomitmen menyediakan fasilitas pendukung seperti restoran bersertifikat halal, arah kiblat, dan makanan halal termasuk adobo versi halal.
Kota-kota besar seperti Metro Manila, Cebu, dan Boracay telah siap menyambut wisatawan Muslim dengan layanan memadai. Salah satu inovasi menarik adalah program Merhaba Boracay, yang menyediakan area pantai privat khusus untuk keluarga dan wanita Muslim. Selain itu, program bus wisata “Uxplor” akan diperkenalkan untuk memudahkan akses perjalanan domestik dan mempromosikan aktivitas kultural bagi wisatawan.