Bromo Membeku & Embun Upas: Fenomena Alam yang Memukau!

Bromo Membeku & Embun Upas: Fenomena Alam yang Memukau! 1

Pesonakota.com – Keindahan alam pegunungan Bromo kembali memukau dengan kehadiran fenomena unik embun upas atau embun es. Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) telah mengonfirmasi kemunculan lapisan es tipis ini di sejumlah lokasi ikonik, seperti Ranu Regulo dan Ranu Pani, menambah pesona dingin kawasan wisata tersebut.

Pranata Humas Balai Besar TNBTS, Endrip Wahyutama, menjelaskan bahwa area yang diselimuti embun es ini mengalami penurunan suhu yang signifikan, bahkan mencapai 5 derajat Celcius. Fenomena embun upas sendiri merupakan kejadian tahunan yang lumrah di wilayah pegunungan, terutama menjelang atau saat musim kemarau tiba. Selain di kawasan Bromo, Endrip juga mengungkapkan bahwa fenomena serupa umumnya terjadi di daerah pegunungan lain di Indonesia.

Mengenal fenomena embun upas

Lantas, apa sebenarnya penyebab terbentuknya embun upas di kawasan Bromo? Dilansir dari Antara (15/7/2025), Kepala Bagian Tata Usaha TNBTS, Septi Eka Wardhani, menerangkan bahwa embun upas atau frost ini kerap menyelimuti Bromo selama musim kemarau. Ia menjelaskan, rumput-rumput yang mengering diselimuti es akibat hembusan udara dingin dari monsun Timur yang berembus kuat dari benua Australia. Fenomena ini terjadi saat suhu berkisar antara 5 hingga 9 derajat Celcius dan hanya dapat dijumpai pada pagi hari, sebelum matahari terbit sempurna. Seiring dengan meningginya matahari, embun es ini akan perlahan menghilang.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) turut menambahkan bahwa cuaca saat musim kemarau memang cenderung lebih dingin karena adanya penurunan suhu yang cukup ekstrem. BMKG menyatakan, “Kemunculan embun upas yang membeku seperti salju membuat kawasan wisata Gunung Bromo dan sekitarnya terlihat semakin eksotis,” sehingga menambah daya tarik tersendiri bagi pengunjung.

Baca juga: Viral, Video Embun Upas Muncul di Dieng, Jateng, Ini Kata BMKG

TNBTS pastikan tidak ganggu aktivitas

Endrip Wahyutama memastikan bahwa meskipun ada fenomena embun upas, kondisi ini tidak menghambat atau mengganggu aktivitas wisata di kawasan Bromo. “Kondisi tetap aman. Hanya suhu lebih dingin saja. Informasinya sementara sampai situ,” ujar Endrip, seperti diberitakan Antara, Jumat (11/7/2025). Hal ini berarti wisatawan tetap dapat menikmati keindahan Bromo dengan aman, asalkan mempersiapkan diri dengan baik.

Guna menjamin keamanan dan kenyamanan pengunjung, Endrip mengimbau wisatawan untuk mengenakan atribut penutup badan yang tebal seperti jaket dan pakaian berlapis, penutup kepala atau kupluk, serta sarung tangan. Perlengkapan ini sangat penting untuk mencegah risiko hipotermia, yaitu penurunan suhu tubuh secara drastis yang berpotensi menyebabkan beberapa anggota tubuh vital, termasuk jantung, tidak berfungsi optimal.

Selain itu, Endrip juga mengingatkan masyarakat yang berkunjung untuk selalu menjaga kelestarian lingkungan di kawasan wisata Bromo. “Kami mengingatkan untuk tidak menyentuh atau menginjak tanaman yang tertutup embun upas,” tegas Endrip. Imbauan ini diberikan “demi menjaga ekosistem sekaligus menghindari kerusakan vegetasi dan bentang alam” yang sensitif di area tersebut.

Sebagai gambaran nyata, sebuah unggahan video di akun Instagram resmi kawasan Ranu Pani memperlihatkan jok atau tempat duduk beberapa sepeda motor yang terparkir diselimuti oleh lapisan es tipis. “Sudah waktunya air menjadi padat,” demikian keterangan dalam unggahan tersebut, memberikan bukti visual betapa ekstremnya suhu dingin yang melanda Bromo saat embun upas muncul.

Baca juga: Embun Upas Akan Muncul Kembali di Dieng, Kapan Terjadi?

Ringkasan

Kawasan Bromo kembali menampilkan fenomena embun upas atau embun es yang memukau, seperti yang dikonfirmasi oleh Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) di lokasi seperti Ranu Regulo dan Ranu Pani. Fenomena tahunan ini terjadi saat suhu turun signifikan hingga mencapai 5-9 derajat Celcius, terutama di pagi hari, disebabkan oleh hembusan udara dingin dari monsun Timur.

Meskipun suhu dingin, TNBTS memastikan bahwa fenomena ini tidak mengganggu aktivitas wisata dan kondisi tetap aman. Wisatawan diimbau untuk mempersiapkan diri dengan pakaian tebal guna mencegah hipotermia. Selain itu, pengunjung juga diingatkan untuk tidak menyentuh atau menginjak tanaman yang diselimuti embun upas demi menjaga kelestarian ekosistem Bromo.