Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, yang dikenal dengan julukan “Sukoharjo Makmur”, bukan hanya pusat pertumbuhan ekonomi dan budaya. Di balik kemajuannya, daerah ini menyimpan beragam destinasi wisata religi yang memukau dan kaya akan sejarah mendalam. Bagi Anda yang mencari ketenangan batin, ingin mendalami jejak sejarah spiritual, atau sekadar menikmati keindahan arsitektur sarat makna, wisata religi di Sukoharjo menawarkan pengalaman yang tak terlupakan. Berikut adalah lima rekomendasi tempat ziarah dan spiritual di Sukoharjo yang patut Anda kunjungi.
1. Sendang Wicaksono
Mengawali perjalanan spiritual di Sukoharjo, Sendang Wicaksono di Dukuh Denokan, Desa Polokarto, Kecamatan Polokarto, adalah destinasi pertama yang wajib dikunjungi. Mata air peninggalan Paku Buwono X ini telah dipugar dengan indah, menyajikan suasana yang asri dan tertata. Terletak di tepi sungai dan di bawah naungan pohon beringin raksasa, sendang ini memiliki tiga mata air yang berdekatan, memancarkan aura ketenangan. Setelah sempat terbengkalai, kini Sendang Wicaksono Sukoharjo menjadi pusat bagi mereka yang mencari ketenangan batin dan melakukan tirakat, khususnya pada malam-malam keramat di bulan Sura. Banyak peziarah datang untuk membasuh diri atau mengambil air dari sumur bersegi sepuluh yang dipercaya memiliki khasiat tertentu. Fasilitas pendukung seperti taman dan area singgah yang nyaman turut melengkapi pengalaman spiritual di tempat ini.
2. Gunung Majasto
Beranjak ke Kecamatan Tawangsari, Anda akan menemukan Gunung Majasto, sebuah bukit yang memiliki peran krusial dalam sejarah penyebaran Islam di Sukoharjo. Di puncaknya berdiri kokoh Masjid Majasto, sebuah bangunan bersejarah yang dipercaya telah ada sejak tahun 1447. Tak hanya masjid, kompleks ini juga menjadi peristirahatan terakhir bagi para penyebar Islam, termasuk makam Ki Ageng Sutawijaya, pendiri Padepokan Keraton Paguran Majasto. Salah satu daya tarik spiritual di sini adalah Makam Bumi Arum, sebuah makam berukuran kecil yang konon memancarkan aroma harum, melambangkan kesucian batin. Dengan nilai sejarah dan spiritualnya yang tinggi, tidak heran jika Desa Majasto kini telah ditetapkan sebagai destinasi wisata religi resmi oleh Pemerintah Kabupaten Sukoharjo, menarik minat ribuan peziarah setiap tahunnya.
3. Masjid Al Ikhlas Mojolaban
Di Kecamatan Mojolaban, berdiri megah Masjid Al Ikhlas, sebuah rumah ibadah dengan arsitektur yang sangat mencolok dan ikonik. Dominasi warna hijau dan putih, paduan kaligrafi indah, serta menara yang memancarkan cahaya di malam hari, membuat masjid ini begitu mudah dikenali. Keunikan lain terletak pada kotak amalnya yang dirancang menyerupai bentuk makam, berfungsi sebagai pengingat akan kefanaan dan pentingnya beramal. Selain sebagai pusat ibadah, masjid ini juga aktif menyediakan air minum gratis dan rutin menggelar berbagai kegiatan keagamaan, seperti pengajian dan ceramah. Berlokasi strategis di Jalan Veteran, Dusun I, Joho, Kecamatan Mojolaban, Masjid Al Ikhlas Sukoharjo adalah perpaduan harmonis antara keindahan arsitektur dan fungsi spiritual.
4. Masjid Agung Baiturrahmah
Sebagai salah satu ikon kebanggaan masyarakat Sukoharjo, Masjid Agung Baiturrahmah yang diresmikan pada tahun 2017 ini menawarkan kemegahan yang luar biasa. Dengan kapasitas mencapai 4.000 jemaah, masjid ini memadukan fungsi sebagai pusat kegiatan keagamaan dan daya tarik wisata religi yang Instagramable, berkat arsitekturnya yang kental dengan nuansa Timur Tengah. Pembangunannya merupakan proyek pembaharuan dari struktur lama yang mengalami kesalahan arah kiblat. Kini, dengan enam menara menjulang dan dua kubah besar berwarna hijau-kuning yang memukau, Masjid Agung Baiturrahmah Sukoharjo berdiri megah di jantung kota, siap menjadi tuan rumah bagi berbagai acara keagamaan berskala besar.
5. Makam Ki Ageng Balak
Mengakhiri daftar destinasi spiritual, Makam Ki Ageng Balak di Desa Mertan, Kecamatan Bendosari, merupakan salah satu tempat ziarah paling ramai dikunjungi di Sukoharjo, terutama saat malam Jumat Kliwon dan bulan Sura. Menurut kisah yang beredar, Ki Ageng Balak adalah nama samaran dari Raden Sujono, seorang putra Brawijaya V dari Kerajaan Majapahit yang memilih mengasingkan diri dari keramaian dunia karena menolak perjodohan politik. Daya tarik utama di sini adalah Ritual Pulung Langse, sebuah tradisi unik penggantian kelambu makam yang diiringi kirab gunungan dan pertunjukan seni tradisional yang memukau. Banyak pengunjung yang rela menginap di sekitar area makam demi dapat mengikuti seluruh rangkaian prosesi sakral tersebut, merasakan kedekatan dengan sejarah dan spiritualitas yang kental di Makam Ki Ageng Balak Sukoharjo.
Dari sendang peninggalan raja hingga makam para penyebar agama dan masjid ikonik, Kabupaten Sukoharjo benar-benar menawarkan kekayaan wisata religi yang tak hanya indah dipandang, namun juga sarat akan makna dan sejarah. Setiap destinasi menyajikan cerita unik yang siap memperkaya perjalanan spiritual Anda.
Ringkasan
Kabupaten Sukoharjo menawarkan beragam destinasi wisata religi yang kaya sejarah dan makna spiritual, memberikan pengalaman mendalam bagi para pengunjung. Di antaranya adalah Sendang Wicaksono, mata air peninggalan Paku Buwono X yang kini menjadi tempat tirakat, serta Gunung Majasto dengan Masjid Majasto bersejarah yang penting dalam penyebaran Islam di wilayah tersebut.
Selain itu, Sukoharjo juga memiliki Masjid Al Ikhlas Mojolaban dengan arsitektur ikonik berwarna hijau-putih, dan Masjid Agung Baiturrahmah yang megah sebagai ikon kota. Destinasi ziarah populer lainnya adalah Makam Ki Ageng Balak di Bendosari, sebuah situs bersejarah yang terkenal dengan tradisi unik Ritual Pulung Langse.