Kawah Sikidang merupakan kawah yang berada di Banjarnegara. Namun banyak orang yang menyebut Kawah Sikidang berada di Wonosobo karena memang kawah ini berada di perbatasan antara Wonosobo dan Banjarnegara.

Meskipun tergolong aktivitas yang berbahaya, namun tetap saja wisata ini banyak diminati. Rasa takut hilang begitu saja dengan melihat keindahan dan keeksotisan kawah.

Spot Foto Menarik di Kawah Sikidang

1. Kawah

Spot foto yang tidak boleh dilewatkan di Kawah Sikidang sendiri yaitu berswafoto dengan background kawah putih yang menarik.

Ditambah lagi di belakang kawah terdapat perbukitan yang membuat hasil foto semakin bagus dan unik. Jika berkunjung di kawah sikidang jangan lupa untuk mengenakan masker karena asap belerang di kawasan cukup menyengat.

2. Ayunan

Spot foto selanjutnya yaitu ayunan yang dapat Anda gunakan untuk mengabadikan momen spesial. Dua ayunan yang berjejer dapat Anda gunakan bersama pasangannya.

Hasil jepretan tentu berbeda dengan yang lainnya karena ayunan terbuat dari kayu yang diatasnya ditambah dengan ijuk hitam yang membuat tampilan unik. Ditambah lagi dengan background putih khas kawah yang akan semakin memperindah penampilan.

3. Bambu dengan Dua Love

Ada juga dua love yang letaknya agak tinggi dibanding spot lainnya. Untuk sampai di spot foto, wisatawan harus berjalan dengan jembatan dari bambu.

Di spot foto ini ada pernak pernik beru adua love dan tulisan Dieng. Jepretan akan semakin cantik karena ditambah dengan background gunung, kawah dan kabut.

4. Tulisan Kawah Sikidang Dieng

Tak lengkap rasanya jika berkunjung ke kawasan wisata namun tidak berswafoto pada tulisan wisatanya.

Seperti halnya dengan kawah sikidang, kurang lengkap jika belum berfoto pada tulisan tersebut. Ada beberapa spot foto bertuliskan kawah sikidang dengan berbagai model yang dapat Anda coba. Hasilnya pun tidak mengecewakan karena ditambah dengan perbukitan dan kawah di belakangnya.

Kawah Sikidang dapat menjadi pilihan wisata Anda ketika sedang berkunjung di Wonosobo tepatnya di Dieng. Kurang lengkap jika ke Wonosobo namun melewatkan wisata yang satu ini. Selan spot foto tersebut, masih ada banyak spot foto lain yang tidak kalah menariknya.

Telaga Warna menjadi salah satu destinasi wisata favorit yang harus dikunjungi ketika sedang berada di Wonosobo. Sesuai dengan namanya, wisata dinamakan telaga warna karena air yang ada pada telaga dapat berubah-ubah warnanya. Terkadang telaga berwarna hijau, kuning dan pelangi. Perubahan warna dapat terjadi karena kandungan sulfur di dalamnya cukup tinggi.

Legenda Telaga Warna

Legenda Telaga Warna bermula dari Prabu Suwartalaya dan permaisuri Ratu Purbamanah yang memimpin kerajaan Kutatanggeuhan. Pemimpin yang bijaksana dan adil mampu membuat rakyatnya hidu damai dan sejahtera. Namun ada yang mengganggu pikiran sang ratu bahwa sudah lama menikah tetapi belum dikaruniai anak.

Ratu Purbamanah menangis dan sedih karena belum memiliki keturunan. Akhirnya ratu pergi ke hutan untuk berdoa agar segera diberi keturunan. Beberapa bulan kemudian, ratu hamil dan disambut sukacita oleh rakyat. Lahirlah seorang putri cantik yang diberi nama Gilang Rukmini.

Kehadiran anak yang selama ini diimpikan membuat Gilang Rukmini selalu dituruti apapun yang dimintanya. Sehingga sang putri cantik ini sangat manja. Jika ada hal yang diinginkan namun tidak dituruti, maka Rukmini akan marah besar. Menginjak usia 17 tahun, penduduk kerajaan beramai-ramai mendatangi kerajaan untuk memberikan hadiah pada sang putri.

PAda akhir hari ulang tahun tiba, penduduk berkumpul di alun-alun istana yang senang menanti kehadiran sang putri. Setelah sang putri datang, prabu berdiri dan bersiap untuk memberikan kalung yang indah dan cantik. Namun ketika kalung tersebut diberikan sang putri, putri ini menolak dan melemparkan kalung tersebut ke tanah.

Sang putri mengatakan bahwa ia tidak mau menerima dan memakai kalung tersebut., menurutnya kalung tersebut jelek. Melihat sikap sang putri yang seperti itu membuat prabu dan penduduk sedih dan menangis. Tangisan prabu dan penduduk hingga membanjiri alun-alun kerajaan. Hingga akhirnya terbentuk danau yang cantik yang kini disebut Telaga Warna.

Di Telaga Warna juga terdapat papan yang menceritakan legenda yang lebih jelas dan terperinci. Anda dapat memasuki area wisata ini hanya dengan biaya sekitar Rp. 7.000 saja. Dengan biaya tersebut, Anda sudah dapat menikmati keindahan telaga yang disuguhkan.

Embung Kledung menjadi spot terbaik untuk menyaksikan indahnya Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro di area perbukitan. Bahkan dari tempat wisata ini pun ada yang membandingkan keindahan pemandangan embung berlatar Gunung Sindoro dengan pemandangan Danau Kawaguchi yang berlatar Gunung Fujiyama. Jika Anda tahu, embung ini dulunya hanya sebagai tempat penyimpanan air warga sekitar.

Kegiatan yang dapat dilakukan di  Embung Kledung

1. Camping di Embung Kledung

Embung Kledung merupakan salah satu tempat wisata yang menyediakan fasilitas camping ground untuk wisatawan yang ingin menikmati suasana alam malam hari disana. Nikmati pengalaman camping yang seru dan unik di embung kledung ini. Wisatawan tidak perlu ragu dalam membangun tenda, karena sebagian besar wisatawan merupakan backpacker yang suka menikmati alam sembari membangun tenda.

Jika Anda tidak memiliki tenda pun tidak perlu khawatir karena pihak pengelola wisata sudah menyediakannya. Sebaiknya ketika akan camping di area wisata, tentu melapor terlebih dulu pada pihak yang pengelola. Wisatawan dapat menyewa tenda di loket dan pembayaran dilakukan setelah acara camping selesai.

2. Memberi Makan Ikan

Kegiatan lain yang dapat dilakukan yaitu memberi makan ikan. Berbagai jenis ikan hias air tawar memenuhi embung. Agar lebih puas memberi makan, wisatawan diperkenankan untuk membawa makanan ikan sendiri dari rumah.

Di embung kledung yang terisi banyak air ini terdapat ikan koi yang jumlahnya puluhan. Sehingga hasil jepretan pun akan semakin bagus. Untuk memancing ikan-ikan terlihat di permukaan, wisatawan tentu harus memberi makan ikan terlebih dulu.

3. Menyaksikan Sunrise

Wisatawan dapat mengunjungi tempat wisata ini hingga pagi hari dan menyaksikan keindahan matahari terbit atau sunrise. Pesona matahari terbit yang perlahan-lahan muncul di balik Gunung Sindoro terlihat begitu eksotis. Tempat ini sangat cocok untuk Anda para penikmat pagi.

Embung Kledung menyuguhkan pesona yang begitu indah hingga keelokannya berasa di bawah Gunung Fuji Jepang. Karena background dari Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing ini persis seperti suasana di Gunung Fuji, Jepang. Momen yang tidak boleh dilewatkan yaitu ketika embung menampilan bayangan Gunung Sumbing di permukaan airnya.