Wisatawan Elit: Prioritaskan Kesejahteraan Saat Liburan

Wisatawan Elit: Prioritaskan Kesejahteraan Saat Liburan 1

Pesonakota.com – Jakarta – Tren perjalanan mewah mengalami pergeseran signifikan. Sebuah penelitian terbaru oleh The Luxury Group by Marriott International mengungkap preferensi baru para wisatawan kelas atas di Asia Pasifik. Bukan hanya soal ke mana mereka pergi, tetapi bagaimana mereka bepergian dan pengalaman apa yang mereka dapatkan menjadi prioritas utama. Kesejahteraan, pengalaman imersif, dan personalisasi perjalanan kini mendominasi pilihan mereka.

Survei yang melibatkan 1.750 wisatawan kelas atas dari Australia, Singapura, India, Indonesia, Korea Selatan, Jepang, dan Thailand, dilakukan pada 14 Maret hingga 17 April 2025. Hasilnya memberikan gambaran menarik tentang evolusi perjalanan mewah di kawasan ini.

Oriol Montal, Regional Vice President, Luxury, Asia Pacific excluding China, Marriott International, menjelaskan bahwa wisatawan kelas atas kini mencari perjalanan yang selaras dengan nilai-nilai hidup mereka. “Mereka menginginkan perjalanan yang meningkatkan kesejahteraan dan memberikan makna personal yang mendalam,” ujarnya dalam keterangan tertulis pada Kamis, 16 Juli 2025. Hal ini membuka peluang bagi Marriott International untuk mengembangkan layanan yang lebih transformatif, terkurasi, dan berdampak secara emosional.

Laporan tersebut mencatat perubahan signifikan dalam ekspektasi dan perilaku wisatawan di tujuh pasar utama Asia Pasifik. Keterlibatan budaya yang mendalam, perencanaan perjalanan yang matang, serta pengalaman yang terkurasi dan bermakna menjadi fokus utama.

Kesejahteraan sebagai Prioritas Utama

Sebanyak 90% responden memprioritaskan kesejahteraan (wellness) dalam perencanaan perjalanan tahun 2025. Lebih dari sekadar spa tradisional, wisatawan kelas atas kini tertarik pada pengalaman wellness menyeluruh, mulai dari forest immersion dan program nutrisi hingga terapi tidur dan sound healing. Asia menjadi destinasi wellness terpopuler, dengan 67% responden menyatakan minatnya, dan 26% di antaranya secara khusus merencanakan retret wellness atau spa.

Menariknya, 72% responden berencana meningkatkan anggaran untuk perjalanan mewah, dan 47% memilih liburan keluarga. Pertumbuhan ini terutama didorong oleh wisatawan dari Australia, Indonesia, dan Singapura. Meningkatnya kepercayaan terhadap merek global juga terlihat, dengan para wisatawan cenderung memilih hotel berstandar internasional dibandingkan akomodasi independen.

Pemilihan Destinasi dan Durasi yang Bermakna

Mayoritas wisatawan kelas atas di Asia Pasifik memilih kembali ke destinasi yang sudah pernah dikunjungi (89%), karena merasa lebih terhubung secara emosional. Perjalanan ini bertujuan untuk eksplorasi lebih mendalam, menjalin kembali hubungan dengan masyarakat setempat, atau menciptakan momen spesial bersama orang-orang terdekat. Namun, destinasi baru dengan akses perjalanan yang mudah juga menarik perhatian, seperti Bangladesh, Selandia Baru, dan Kamboja, yang bergabung dengan destinasi populer seperti Australia, Jepang, dan Tiongkok.

Terkait durasi, wisatawan kelas atas lebih memilih perjalanan singkat namun bermakna, rata-rata tiga hingga empat malam, yang direncanakan matang beberapa bulan bahkan hingga satu tahun sebelumnya.

Fokus Baru: Destinasi Wisata Alam

Minat terhadap eksplorasi alam semakin meningkat. Sebanyak 28% wisatawan menunjukkan minat untuk melakukan perjalanan ke daerah pedesaan, dan 30% memilih destinasi dengan safari. Kedekatan dengan alam menjadi prioritas utama, mencerminkan meningkatnya minat terhadap aktivitas luar ruang yang imersif. Perencanaan perjalanan pun dilakukan jauh-jauh hari, bahkan hingga 9-12 bulan sebelumnya.

Pilihan editor: Perawatan yang Diminati Wisatawan Medis Indonesia Ke Korea

Ringkasan

Penelitian Marriott International terhadap 1750 wisatawan elit Asia Pasifik menunjukkan pergeseran tren perjalanan mewah. Kesejahteraan menjadi prioritas utama, dengan 90% responden menekankan hal ini dalam perencanaan liburan mereka. Mereka mencari pengalaman wellness menyeluruh, bukan hanya spa tradisional, dan lebih memilih perjalanan singkat namun bermakna, rata-rata tiga hingga empat malam.

Sebagian besar (89%) memilih destinasi yang sudah pernah dikunjungi untuk eksplorasi lebih dalam. Namun, destinasi baru seperti Bangladesh, Selandia Baru, dan Kamboja juga menarik perhatian. Minat terhadap wisata alam meningkat, dengan 28% tertarik pada daerah pedesaan dan 30% memilih destinasi safari. Perencanaan perjalanan yang matang, bahkan hingga 9-12 bulan sebelumnya, juga menjadi ciri khas wisatawan elit ini.